Berawal dari keinginan untuk mandiri Ponpes Madrasatul Quran berinisiasi mendirikan sebuah usaha. Pilihan waktu itu beragam, mulai usaha ritel hingga pilihan jatuh mendirikan sebuah bank. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Lantabur yang berarti ‘tidak akan merugi’ menjadi pilihannya.
“Keputusan untuk mendirikan bank itu hasil dari istikharah para kiai pengasuh PPMQ, awalnya banyak pilihan,” ungkap Direktur Utama Ahmad Saifoel Ghozi, S.Si saat ditemui di ruang kerjanya gedung BPRS Lantabur Jombang, Senin (6/6/2022).
Dalam perkembangan selanjutnya, semangat kebersamaan untuk membangun ekonomi umat, Pondok Pesantren Tebuireng turut serta memperkuat keberadaan Bank Syariah Lantabur. Hal ini ditandai oleh penyematan nama ‘Tebuireng’. Keterikatan Bank BPR Syariah Lantabur Tebuireng dengan kedua Pondok Pesantren tersebut, menjadikan Perusahaan, selain berlatar belakang motif usaha/profit, juga ditujukan untuk kemandirian kedua Pondok Pesantren dan kemajuan ekonomi Umat Islam.
“Sehingga menjadi PT. BPR Syariah Lantabur Tebuireng dan telah diresmikan pada tanggal 11 Agustus 2014,” ujar Gus Ghozi.
–
Menurut Gus Ghozi, Bank Syariah Lantabur Tebuireng lahir pada tahun 2006 hanya bermodal 610 juta saja. Seiring berjalannya waktu, omzet semakin meningkat. Pada tahun 2020 Bank Syariah Lantabur Tebuireng meraup nilai aset dengan total 250 Milyar.
Tidak berhenti disitu, Bank Syariah Lantabur Tebuireng menorehkan tinta emas dengan menjadi BPRS terbesar kedua dari 28 BRPS se Jatim.
Saat ini, Bank yang berpusat di Jl. A. Yani Ruko Citra Niaga Blok E-11 Pasar Legi Jombang ini telah memiliki 12 kantor pelayanan. Tiga kantor di wilayah Jombang, Mojokerto dan Surabaya. Satu kantor di wilayah Gresik dan dua Kantor diwilayah Sidoarjo.
“Alhamdulillah saat ini kami ada tiga di Jombang, tiga di Mojokerto, satu di Gresik, tiga di Surabaya dan dua di wilayah Sidoarjo, total ada 12 kantor pelayanan,” terang Gus Ghozi.
Bank Syariah Lantabur Tebuireng 56,6 persen dimiliki oleh PP MQ dan PP Tebuireng. Kemudian, 33,6 persen dimiliki oleh Dzurriyah KH. Hasyim Asy’ari dan 9,8 persen dimiliki pengurus dan lainya.
Sumber : https://www.javasia.net/2022/06/bprs-lantabur-tebuireng-raih-omzet.html